Friday, August 28, 2009

LANSIA MENGALAMI PERASAAN SEDIH DAN KECEWA

I. PENGERTIAN UMUM :

Perasaan sedih dan kecewa yang dialami lanjut usia (lansia), adalah merupakan suatu peristiwa hilangnya sesuatu atau seseorang yang sangat bernilai bagi dirinya, misalnya peristiwa kematian anggota keluarganya, kehilangan fungsi anggota badannya, dan sebagainya.


Peristiwa tersebut juga dibarengi dengan adanya proses psikologis , yaitu perasaan sedih dan kecewa yang berkepanjangan, terjadi setiap saat, setiap waktu, bahkan perasaan sedih berlangsung terus tak henti-hentinya, bila tidak ada orang lain yang menolongnya atau membantu untuk merubah menjadi tidak sedih dan kecewa.

Di sisi yang lain, sering pula diikuti dengan reaksi emosional , karena adanya kesalahan dalam persepsi, pengertian, pemahaman, dan penghayatan terhadap peristiwa tersebut.
Sehingga proses menghadapinya atau mengatasinya serta sikap untuk menyesuaikan diri terhadap peristiwa tersebut, maka proses tersebut dapat dilalui melalui beberapa tahapan, yaitu : proses syok, dan merasa tidak percaya diri lagi, lama kelamaan timbul kesadaran terhadap peristiwa kehilangan tersebut, setelah itu pulih kembali.

Adapun perasaan sedih dan kecewa tersebut, pada umumnya karena disebabkan oleh satu atau beberapa factor yang melatar belakanginya, yaitu :
  • Sejak mengalami proses menua (aging), timbul perasan direndahkan, dihina, disia-siakan, dianggap orang yang tak berguna lagi, dan sebaginya.
  • Ada perasaan takut, khawatir, membebani anggota keluarga karena berasal dari keluarga ekonomi lemah, pendidikan rendah ;
  • Sebagai akibat peristiwa kematian anggota keluarganya yang memiliki hubungan sangat dekat (isteri, anak), atau orang yang menjadi tempatnya bergantung (kakak, adik, paman);
  • Memiliki hutang yang cukup besar, Kehilangan harta benda yang paling berharga ( rumah, mobil, tabungan ) ;
II. Gejala masalah :
  • Jiwanya merasa syok atau terpukul dan tidak percaya diri, dan hampir semua tingkah lakunya bersifat merusak serta tidak mampu lagi menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • Muncul kesadaran dalam dirinya terhadap peristiwa kehilangan terberat yang dialaminya tersebut, dan kemungkinan klien akan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan tentang peristiwa kehilangan tersebut, misalnya apakah dosa saya terlalu besar ? apakah Tuhan telah membenci saya ? Tingkah laku dan sikap penyesuaian diri yaitu mulai mengakui adanya peristiwa kehilangan tersebut serta pengaruhnya terhadap seseorang atau lingkungannya.
  • Penderitaan pulih kembali, nampak dari tingkah laku, misalnya kemampuan untuk memahami dan menghayati kehilangan tersebut setelah itu melanjutkan kegiatan hidupnya sehari-hari dengan cara merencanakan masa depannya, dengan mengingat kembali kejadian yang menyenangkan maupun yang menyedihkan sebagai akibat peristiwa kehilangan tersebut diterima dengan realitas.
III. Rencana tindakan pelayanan :

Rencana tindakan pelayanan yang perlu diLakukan segera untuk mengatasi lansia yang mengalami perasaan sedih dan kecewa, adalah dengan melakukan kegiatan sidang kasus (case conference), antara pekerja sosial dengan para tenaga ahli (psikolog, psikiater, dan lain-lain );
Pekerja sosial di panti segera melaksanakan pelayanan pendampinan dengan berpedoman pada hasil pertimbangan khusus dari pelaksanaan hasil sidang kasus.

A. Rekomendasi dari hasil sidang kasus, dapat berbentuk sebagai berikut :
  • Pertimbangan khusus tentang permasalahan klien sebelum mendapatkan pelayanan, yaitu tentang peristiwa kehilangan yang saat ini masih dialami klien dan untuk mengetahui lebih mendalam tentang permasalahan klien. Sedangkan pelayanan khusus yang akan diberikan pada klien yaitu lakukan pelayanan pendampingan, dengan tingkat frekuensi yang lebih banyak;
  • Jadwalkan kegiatan khusus antara 10 sampai dengan 15 menit dalam sehari, untuk bercakap-cakap dengan klien, materi pembicaraan bebas ;
  • Berikanlah kesempatan kepada klien untuk mengarahkan pembicaraan yang positif dan menyenangkan ;
  • Katakan pada klien bahwa dengan adanya peristiwa kehilangan yang menimpa dirinya adalah sesuatu peristiwa yang baik ;
  • Tanamkan prinsip pada klien untuk menerima kenyataan apa adanya, dan jangan sampai klien merusak fisiknya

Gabungkan pengaruh peristiwa kehilangan tersebut , yang terjadi pada diri klien maupun keluarganya selama pembicaraan dengan klien, kemudian lakukan pertanyaan-pertanyaan interaktif pada klien, yaitu :
  1. Libatkan klien dalam menyusun rencana intervensi dalam upaya melakukan perawatan diri klien
  2. Bagaimana tanggapan klien terhadap peristiwa kehilangan yang pernah dialaminya ?
  3. Bagaimana sikap keluarga anda dalam mengahadapi periwtiwa kehilangan tersebut ?
  4. Lakukan diskusi kelompok dengan menyertakan klien, dengan materi pembahasan tentang segi-segi positif dan negatif dari peristiwa kehilangan tersebut ;
  5. Berikan dorongan kepada klien untuk merencanakan masa depannya yang lebih baik lagi ;
B. Peralihan pelaksanaan pelayanan pendampingan ke perawatan diri sendiri (kemandirian):

Hal ini dimaksudkan bahwa untuk menunjang usaha klien dalam menahan tindak-tindakannya, dengan beberapa pertimbangan, yaitu :
  1. Dalam pembicaraan dengan klien, berilah kesempatan kepadanya untuk mengarakan pembicaraan pada peristiwa tersebut.
  2. Ulangi lagi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan klien agar ia dapat mencari jawabannya berkat bantuan pekerja sosial.
  3. Apabila klien menyangkal dengan melakukan sesuatu yang membahayakan fisiknya, maka batasi tindak-tindakannya tersebut dengan menghadapkan klien kepada kenyataan yang ada, tindakan intervensi dari pekerja sosial dilakukan sesuai tahapan yang dialami klien.
  4. Dukung terus supaya timbul kesadaran dari diri klien, serta menjadi sebuah kebutuhan untuk tetap di hayati dan di ambil segi-segi positifnya, dari peristiwa kehilangan yang pernah dialaminya, dan yang jauh lebih penting adalah tanamkan terus pada diri klien terhadap hal-hal sebagai berikut :
  5. Adanya kemantapan dan rasa percaya diri yang tumbuh dari diri klien bahwa dirinya masih mempunyai dukungan yang baik dari keluarga maupun teman-temannya;
  6. Adanya kemantapan dan rasa percaya diri yang tumbuh dari diri klien bahwa klien pada akhirnya menyadari, mengerti, memahami dan bisa menerima kenyataan karena setiap manusia juga.

IV. PENUTUP

Demikian lah tips dan trik dalam mengatasi lansia yang mengalami perasaan sedih dan kecewa, semoga artikel ini bisa memberikan sedikit sumbangan pemikiran kepada para pekerja sosial di Panti maupun di luar panti, khusus pada level tingkat pemula, dengan harapan semoga dapat membawa hasil yang positif dan bermanfaat, bagi semua pihak yang berkepentingan.

====================================
Disusun oleh :

-Name real : BRAM IRIANTO.
-e- mail :iriantobram86@gmail.com
-blog : http://www.lansiademak.blogspot.com

Add to diigo

diigo it

Free Avatars Smilies & Userbars - ForumsExtreme.com




1 comment:

Er.Batish said...

Hi Bram
Well i have taken a close look at your blog after reading your comment. And what i suggest you is to try atleast once what i've written at http://howtodoarticles.blogspot.com/2009/08/how-to-get-approved-for-google-adsense.html.I'll definately do my best to help you getting approved for adsense. And for that you you need to stay in touch with me so you can get all the updtes just by subscribing
here
. Well you have good content but I want you to implement any theme for your blogger blog that you think suits your blog. Keep informing about your updates by leaving
your comments here
. Few more articles that could be of your help are HOW
TO add google analytics to blogger template
and HOW
TO change the favicon in url bar for your blogger blog
.

Thanks
Admin "HOW TO DO ARTICLES"